Bojonegoro – Bertempat di Jalan Mastumapel Bojonegoro di gelar aksi Solidaritas Peduli HIV AIDS yang dilepas oleh Wakil Bupati Bojonegoro, Drs. H. Budi Irawanto, M.Pd, pada Minggu pagi (09/12/2018).
Tampak Hadir Dalam Acara tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Bojonegoro, Kepala Rumah Sakit Umum Sosrodoro Bojonegoro, Kabag. Kesra Setda Kabupaten Bojonegoro, Pejabat di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Anggota IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Cabang Bojonegoro.
Pada awal sambutan, M. Yasid, S.Pdi selaku Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan bahwa, acara Aksi Solidaritas HIV AIDS ini dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia,
“Hari Aksi Solidaritas (HAS) yang jatuh pada tanggal 1 Desember lalu, yang mana bertujuan meningkatkan kesadaran, kepedulian dan keterlibatan masyarakat dalam pencegahan, penularan dan pencegahan HIV AIDS untuk mewujudkan eliminasi HIV pada tahun 2030,” terang M. Yasid.
M. Yasid menambahkan acara yang diikuti oleh kurang lebih 600 orang ini, bentuk kegiatannya adalah kampanye turun kejalan sosialisasi terkait HIV AIDS, Konsultasi dan pemeriksaan /Test HIV Gratis, Orasi , panggung hiburan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, KPAD (Komisi Penanggulangan AIDS Daerah, PMI Cabang Bojonegoro dan seluruh masyarakat yang peduli akan HIV AIDS.
Dikesempatan sama Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto dan juga selaku Ketua Pelaksana KPAD Bojonegoro menjelaskan bahwa, penderita penyakit HIV AIDS sudah mecapai kurang lebih 900 orang,
“Tentunya itu akan lebih 3 kali lipat jumlahnya, jika semua masyarakat tidaj berani untuk test HIV. Oleh karena itu agar masyarakat selalu waspada dalam penyebarannya dan seluruh peserta aksi ini dapat mensosialisasikannya terkait pencegahan, penularan HIV AIDS ini,” jelas Budi Irawanto.
Budi Irawanto juga berpesan agar masyarakat berani untuk tes HIV AIDS, sebagaimana tema yang diusung Hari AIDS Sedunia Tahun ini “ Saya Berani, Saya Sehat”. Halini dikarenakan Seseorang yang terinfeksi virus HIV berpotensi menularkan,
“Meski tidak memiliki ciri yang dapat dilihat secara kasat mata (fisik), status HIV pada seseorang hanya dapat diketahui dengan melakukan cek/pemeriksaan darah di laboratorium,” pungkas Budi Irawanto.(Gok/MP)