Surabaya – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Jabanusa berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur melaksanakan Aksi Tanam dan Jaga Mangrove (Aksi “TAJAM”). Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari komitmen industri hulu migas untuk dapat menyukseskan gerakan menanam pohon sepanjang tahun 2024. Adapun KKKS yang turut mendukung kegiatan ini adalah Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), ExxonMobil Cepu Limited (ECML), Pertamina EP Cepu Zona 11 Field Sukowati, MEDCO Energi Sampang, PETRONAS Carigali Ketapang II Limited, Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), TIS Petroleum EP, Kangean Energy Indonesia Ltd, Pertamina Ep Cepu Zona 11 Field Poleng, Pertamina EP Cepu Zona 12, PHE Tuban East Java (PHE TEJ), Saka Energi Muriah Limited, Saka Indonesia Pangkah Limited dan KrisEnergy Limited.
Dalam Kegiatan ini, diserahkan secara simbolis 20.000 batang bibit Mangrove jenis Rhizopora stiliosa dan Bulguera gymnorrhiza kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang nantinya akan ditanam di Kebun Raya Mangrove Surabaya sebanyak 10.000 batang dan kepada Kelompok Masyarakat binaan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/ Kota di Pesisir Jawa Timur sebanyak 10.000 batang. Hal ini sebagai bentuk dukungan nyata SKK Migas dan KKKS terhadap keberlanjutan lingkungan dan masih merupakan rangkaian kegiatan peringatan 22 Tahun Mengelola Hulu Migas.
Kegiatan ini dihadiri oleh Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Kepala Departemen Formalitas & Komunikasi SKK Migas Jabanusa, serta perwakilan KKKS di wilayah Jabanusa.
Plt Asisten Perekonomian dan Pembanguan , Ir. Joko Irianto, M.Si dalam sambutannya menjelaskan arti pentingnya penutupan lahan di Jawa Timur bagi capaian nilai Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) Jawa Timur yang menjadi agregat yang menggambarkan kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Provinsi Jawa Timur. Nilainya menjadi salah satu indikator Kinerja Gubernur yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa Periode 2021 – 2022 terjadi perubahan negatif penutupan Non Hutan seluas minus 14 Ha, namun demikian terjadi perubahan positif pada penutupan Hutan seluas 13.6 Ha.
Febrian Ihsan selaku Kepala Departemen Formalitas & Komunikasi SKK Migas Jabanusa menyampaikan, “Aksi Tajam ini merupakan sebuah momen yang sangat luar biasa, dimana hari ini kita melihat bahwa industri migas yang memiliki stigma di masyarakat umum sebagai industri penghasil emisi karbon, ternyata memiliki komitmen nyata dalam upaya memulihkan lingkungan dan sekaligus menangkap emisi karbon dari udara melalui penanaman pohon,” ujarnya.
Dia melanjutkan, bahwa menjaga keberlanjutan lingkungan telah menjadi salah satu yang ditargetkan dalam Renstra Indonesia Oil & Gas (IOG) 4.0. SKK Migas sebagai implementasi lingkungan berkelanjutan telah memiliki Program Low Carbon Initiative (LCI) yang salah satunya adalah kegiatan penanaman pohon, dimana pada tahun 2023 telah tertanam 2,2juta pohon, meningkat dari tahun 2022 sebanyak 1,7 juta pohon dan 2021 dengan penanaman sebanyak 1,2 juta pohon.
“Karena kami percaya bahwa dengan menanam pohon, itu adalah bentuk tanggung jawab kita kepada anak-cucu kita, sama halnya dengan pentingnya menggantikan cadangan yang kita ambil. Di masa depan, sektor migas tetap akan terus memegang peranan penting untuk mendukung pereekonomian nasional sehingga membutuhkan kontribusi kita untuk bersama-sama berupaya meningkatkan produksi migas dengan juga menurunkan atau meng-offset emisi karbon”, tutup Febrian.(lis/red)