Bojonegoro, mediapantura.com – Musim kemarau panjang menjadi berkah tersendiri bagi para petani di Kabupaten Bojonegoro. Sebab, meski selama ini terkendala pasokan air, namun tanaman tersebut mampu tumbuh subur dengan hasil yang berlimpah. Selain itu, meski kondisi kenarau, petani justru diuntungkan dengan harga jual daun tembakau yang tinggi.
Seperti yang diakui oleh Mujiono, salah satu petani tembakau di Desa Prigi, Kecamatan Kanor Bojonegoro. Pada musim kemarau ini, tanaman tembakau untuk kering rajang mencapai Rp 28.000,- perkilogram. Harga tersebut jauh lebih tinggi dibanding musim lalu yang hanya berkisar Rp 20.000,- perkilogramnya.
“Musim kemarau kali ini harganya bisa tinggi dibanding sebelumnya. Ini sudah panen sebanyak tiga kali dan panen pada musim ini sangat melimpah,” katanya, Rabu (28/08).
Dalam sekali petik pada sepetak lahan seluas 200 meter persegi, Mujiono menghasilkan hingga 5 gulung daun basah atau mencapai rata-rata 20 kilogram tembakau kering rajang. Bahkan untuk kualitas tembakaunya juga cukup baik, dengan harga jual yang tinggi.
“Dibanding sebelumnya jauh lebih melimpah dengan saat ini. Untuk saat ini sekali panen saja bisa menghasilkan lima gulung atau dua puluh kilo tembakau kering rajang,” ucapnya.
Menurut Mujiono, kualitas cukup baik dan harga tembakau tinggi juga disebabkan pada musim ini tak banyak petani yang memanfaatkan lahannya untuk bertanam tembakau. Pada musim kemarau ini, para petani tembakau berharap harga jual yang tinggi ini bisa terus bertahan setidaknya hingga pemetikan terakhir. (Red)