Bojonegoro, mediapantura.com – Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, diketahui terdapat 74 desa di 19 Kecamatan mengalami kesulitan air bersih selama musim kemarau berlangsung setiap tahunnya.
Untuk itu di tahun 2019 ini pemerintah setempat telah mengalokasikan anggaran 200 juta rupiah untuk air bersih atau sekitar 500 tangki air bersih.
Hal tersebut di ungkapkan oleh Sekretaris BPBD Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfia, S.Sos saat di konfirmasi saat monitoring pendistribusian air bersih di Dusun Sambungrejo Desa Sumberjokidul Kecamatan Sukosewu, Jumat (2/8/19) pagi tadi.
Menurutnya, sampai dengan akhir juli terdapat 19 Desa di 11 Kecamatan yang sudah mengirimkan surat kepada BPBD untuk mendapat pasokan air bersih.
“Desa yang sudah mengajukan surat yaitu Desa Pejok Kecamatan Kepohbaru, Desa Ngeper, Kecamatan Padangan, Desa Kedungsari, Bakulan dan Pandantoyo Kecamatan Temayang, Desa Bareng dan Siwalan Kecamatan Sugihwaras, Desa Gamongan, Kecamatan Tambakrejo,” jelansya.
Sedangkan untuk di Kecamatan Ngraho kekeringan melanda di 3 Desa yakni Desa Sugihwaras, Luwihaji dan Nganti, Desa Sukowati Kecamatan Kapas, Desa Pelem Kecamatan Purwosari.
“Kecamatan Sumberejo meliputi Desa Tlogohaji, Sumberharjo dan Kayulemah, Desa Sambeng dan Kasiman Kecamatan Kasiman dan Desa Sumberjokidul Kecamatan Sukosewu,” ujarnya.
Dari daerah yang mengajukan permintaan air bersih sudah terlayani semuanya sesuai jadwal yang telah dibuat BPBD. Dan setiap harinya rata-rata3-4 drooping air bersih sudah dilakukan diwilayah Desa – Desa tersebut. (Rico/waf)