KPH Bojonegoro Gelar Simulasi Atasi Kebakaran Hutan

Bojonegoro, mediapantura.com – Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Boionegoro bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD), Polisi, TNI, Polhut dan lainnya, Rabu (24/7) di Taman Tirtawana Dander.

Kepala Administratur (ADM) Bojonegoro Dewanto menginstruksikan kepada seluruh jajarannya mengantisipasi kejadian kebakaran hutan selama musim kemarau tahun ini.

“Kami minta seluruh jajaran Perhutani jangan sampai tidak tahu ada kebakaran hutan. Sebab, kalau antisipasi kejadian kebakaran bisa diketahui sejak dini maka kejadian kebakaran tidak menyebar,” katanya.

Dalam apel siaga diikuti sekitar 200 personel gabungan dari KPH Bojonegoro, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Polsek Dander, Koramil Dander, juga Pemerintah Desa Ngunut dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Wakil Adm KPH Heva.

Humas KPH Bojonegoro Markum, menambahkan bahwa kejadian kebakaran hutan di wilayah KPH Bojonegoro menunjukkan kecenderungan meningkat selama Juli.

Namun, menurut dia, kejadian kebakaran di kawasan hutan hanya berupa spot-spot di sejumlah lokasi, antara lain, di kawasan hutan Ngunut, Kecamatan Dander dan Bubulan. “Ya luas kebakaran hutan hanya berkisar 1-2 hektare. Itupun hanya semak-semak tidak membakar jati,” ucapnya menjelaskan.

Dengan demikian, lanjut dia, kejadian kebakaran hutan selama kemarau tidak menimbulkan kerugian, sebab hanya semak-semak, sedangkan pohon jati yang berumur di atas 5 tahun tidak mati. “Tapi merugikan lingkungan sebab jasad renik mati,” ucapnya menegaskan.

Mengenai kejadian kebakaran hutan, lanjut dia, lebih sering dilakukan orang yang akan membuka lahan di hutan, selain juga dilakukan orang yang tidak bertanggung jawab, seperti membuang putung rokok.

Kepala Bidang Pemadaman Damkar Bojonegoro Sukirno, menyatakan dinas damkar siap membantu kejadian kebakaran hutan di kawasan hutan, sepanjang informasi kejadian kebakaran bisa diterima dengan cepat.

“Dinas damkar siap membantu kejadian kebakaran hutan,” kata dia seraya menyebutkan bahwa intensitas kejadian karhutla juga kebakaran pemukiman meningkat selama Juli.

Ia menambahkan dalam apel siaga itu sekaligus juga dilakukan simulasi pemadaman kebakaran secara tradisional dan pemadaman kebakaran semak-semak di kawasan hutan.(top/waf)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *