Tuban – Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (Lazisnu) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tuban resmi meluncurkan sejumlah program di Kampung Zakat Desa Jatimulyo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, pada Selasa (15/10/2024) kemarin. Acara ini diadakan di Balai Desa Jatimulyo dengan tema “Cegah Stunting, Dukung UMKM, dan Raih Masa Depan Gemilang dengan Beasiswa”.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pengelolaan dana zakat dan infaq dengan fokus pada sektor kesehatan, pendidikan, dan ekonomi kreatif.
Kepala Desa Jatimulyo, Hartoyo, dalam sambutannya menjelaskan bahwa Kampung Zakat Jatimulyo telah berjalan selama empat bulan dan menjadi contoh inovasi zakat pertanian di Indonesia. Selain petani, Kampung Zakat kini mendorong partisipasi pengusaha lokal, dalam membayar zakat dan berkontribusi pada program ini.
“Alhamdulillah desa kecil kita ini banyak yang melakukan studi tiru terkait dengan program pertanian zakat, dengan dasar itulah kita sudah berhasil sekarang tahun ini kita menerima program kampung zakat jadi yang kemarin awalnya hanya petani yang berzakat sekarang paling enggak pengusaha juga,” ujar Hartoyo.
Hartoyo juga memaparkan perkembangan di sektor peternakan. Ia menginginkan dari program ini terus berkembang sehingga semua warga Jatimulyo dapat aktif berzakat dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, mengingat banyaknya bantuan yang masuk dari berbagai pihak.
“Kelompok peternak Jatimulyo sekarang sudah memiliki 44 ekor kambing, jadi kemarin kita dibantu oleh baznas nominal 75 juta, untuk kambing kita belikan sebanyak 36 ekor. Ada BMH kemarin bantuan 3 ekor, dari kemenag ada 5 ekor,” tambahnya.
Nur Fuad, perwakilan dari Kemenag Tuban, turut memberikan apresiasi atas keberhasilan program ini. “Kampung Zakat bertujuan memberdayakan masyarakat dengan dana zakat dan infaq. Kami berharap program ini dapat menjadi inspirasi di tingkat provinsi hingga nasional,” ungkapnya.
Nur Fuad berharap agar masyarakat Jatimulyo nantinya bisa sengkuyung bareng untuk bersama-sama melaksanakan zakat. Pihaknya menekankan, ke depan masyarakat Jatimulyo bisa menjadi sosok yang mampu untuk memberikan sebagian harta kekayaan yang dimilikinya.
“Harapannya ke depan nanti warga Jatimulyo yang awalnya mustahik, ke depan bisa menjadi seorang muzakki,” harap Nur Fuad.
Joko Hadi Purnomo, Ketua Lazisnu PCNU Tuban, menyampaikan permohonan maaf kepada para hadirin atas keterbatasan fasilitas yang mungkin dirasakan dalam acara tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya telah berupaya memaksimalkan segala sumber daya yang ada, khususnya dalam mendukung program Kampung Zakat di Desa Jatimulyo. Program ini sebenarnya sudah dimulai beberapa bulan sebelumnya, dengan penyaluran bibit tanaman buah bekerja sama dengan LPBI, lembaga yang menangani kebencanaan dan perubahan iklim di bawah PCNU.
“Untuk mendukung kampun zakat ini, ada beberapa program dan sudah dimulai sebelum ini, jadi pada beberapa bulan lalu ada NU Care Hijau, kemi memberikan tanaman hijau bibit buah, kami salurkan bersama LPBI,” katanya.
Fokus kegiatan hari ini mencakup peningkatan gizi untuk mengurangi masalah stunting di wilayah tersebut. Dari total 45 penerima manfaat, enam di antaranya akan menerima bantuan secara simbolis di acara ini, sementara selebihnya akan disalurkan langsung ke penerima masing-masing. Selain itu, berdasarkan asesmen lapangan, Lazisnu memilih memberikan bantuan berupa peternakan ayam Jawa peranakan, menggantikan peternakan kambing yang dinilai kurang cocok dengan potensi daerah.
“Kami meluncurkan bantuan peternakan ayam Jawa dan program pencegahan stunting untuk 45 penerima manfaat,” tambahnya.
Program NU Care Cerdas juga akan diluncurkan, meliputi pemberian beasiswa S1 bagi mahasiswa di Kabupaten Tuban dan bantuan operasional bagi TPQ serta mading di beberapa wilayah. Lazisnu berharap adanya dukungan dari UPZIS PRNU Desa Jatimulyo untuk memastikan kelancaran seluruh program. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadikan Kampung Zakat sebagai program unggulan di tingkat nasional.
“Selain itu, kami juga memberikan beasiswa S1 dan bantuan operasional TPQ,” jelas Joko.
Secara simbolis, enam penerima manfaat menerima bantuan dalam acara tersebut, sementara penyaluran lainnya dilakukan langsung ke masyarakat.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perangkat desa, perwakilan Baznas, Kemenag, dan penerima manfaat. Dengan kolaborasi yang kuat, Lazisnu PCNU Tuban optimis Kampung Zakat Jatimulyo akan menjadi model pemberdayaan masyarakat di tingkat nasional.
Di akhir acara, peluncuran program ditandai dengan simbolis pemotongan balon, dipandu oleh MC. Joko berharap seluruh rangkaian kegiatan ini, yang merupakan kerja sama Lazisnu, Kementerian Agama, dan lembaga desa adat di Tuban, dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan semakin memperkuat sinergi antar lembaga.
“Kami berharap Kampung Zakat ini dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain,” tutup Joko Hadi Purnomo.(lis/red)