Bojonegoro, mediapantura.com – Konsumsi berlebih terhadap plastik mengakibatkan jumlah sampah plastik yang kian tak terkendali dan berdampak negatif terhadap lingkungan.
Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna, dan dengan banyaknya sampah kantong plastik akibat yang ditimbulkan yakni dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Untuk mengurangi jumlah penggunaan bahan berbahan plastik, dibutuhkan kesadaran bersama masyarakat untuk memulai diet kantong plastik.
Hal ini juga disampaikan oleh para mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bojonegoro, dalam kegiatan “Say No to Plastic, Let’s Go Green” pada Minggu (27/10) pagi tadi, di Alun-alun Bojonegoro.
Para mahasiswa dan BEM yang didampingi oleh Dekan FISIP, Dr. Rupiarsieh, M.Si, memulai kegiatan dengan membagikan totebag gratis bagi para pengguna jalan yang mengikuti Car Free Day.
Tak hanya itu, para mahasiswa juga mensosialisasikan bahaya dan dampak sampah plastik saat ini.
“Plastik sebagaimana yang kita tahu menjadi penyumbang tertinggi sampah yang belum dapat dikelola dengan baik, untuk itu dalam aksi kali ini kami mengajak masyarakat untuk stop menggunakan plastik secara berlebihan dan mulai menggunakan bahan yang ramah lingkungan,” ujar Dr. Rupiarsieh, M.Si.
Ia juga menambahkan, kegiatan ini selain untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat juga dengan harapan ke depan pemerintah daerah dapat melakukan inovasi dalam pengelolaan sampah plastik.
Tak hanya membagikan totebag, para mahasiswa yang hadir juga melakukan aksi bersih-bersih dengan memungut sampah yang ada di sekitar Alun-alun Bojonegoro. Kegiatan diselingi dengan musik akustik yang dibawakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesenian Unigoro.
Aksi dari mahasiswa ini juga mendapat apresiasi dari masyarakat yang hadir dalam Car Free Day, dan berharap ke depan pengurangan sampah plastik dapat berjalan dengan maksimal. (red)