Peranan FKUB Bojonegoro dalam Pemantapan Kerukunan Umat Beragama

BOJONEGORO – Kabupaten Bojonegoro merupakan daerah yang aman dan nyaman, di dalamnya terdapat berbagai etnis dan agama yang hidup rukun damai dan penuh toleransi. Hampir tidak pernah terjadi konflik berbahu sara berskala besar yang berpotensi menganggu kerukunan umat beragama.

Walau demikian kemungkinan terjadinya gejolak yang menganggu kerukunan umat beragama haruslah tetap diwaspadai. Untuk itu Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bojonegoro pada hari Rabu tanggal 27 Desember 2023 mengadakan sosialisasi dan dialog.

Bacaan Lainnya

Sosialisasi dan dialog dengan tema Peranan Rumah Ibadah Dalam Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama di Bojonegoro kali ini FKUB Bojonegoro menghadirkan dua narasumber. Kedua narasumber itu berasal dari Kantor Kementrian Agama Bojonegoro dan Sekretaris FKUB Kabupaten Pamekasan.

Ketua FKUB Bojonegoro, Tamam Syaifuddin mengatakan, FKUB akan terus menerus berupaya melakukan sosialisasi dan dialog dengan berbagai tokoh agama sesuai dengan tugas dan fungsinya agar kehidupan umat beragama di Kabupaten Bojonegoro tetap terjaga dengan baik.

“FKUB Bojonegoro akan terus melakukan kebaikan, termasuk menjaga toleransi beragama yang telah berjalan dengan baik di Kabupaten Bojonegoro”, tutur Tamam Syaifuddin.

Lebih Lanjut beliau menyampaikan, melalui sosialisasi dan dialog ini diharapkan umat beragama bisa saling memahami sama lain yang pada akhirnya akan terjadi sikap saling mengerti dan memahami sehingga mampu membangun toleransi antar sesama pemeluk agama.

Ditempat yang sama, Narasumber dari Kantor Kementrian Agama Bojonegoro yaitu Zaenal Arifin selaku Plt Kasubag TU menyampaikan tentang rumusan moderasi beragama dan praktek beragama dalam kehidupan.

“Moderasi beragama merupakan kunci terciptanya toleransi beragama dan kerukunan umat beragama di Kabupaten Bojonegoro”, kata Zaenal Arifin.

Sementara itu, narasumber dari Sekretaris FKUB Kabupaten Pamekasan, Sapto Wardoyo mengungkapkan toleransi antar umat beragama harus selalu terjaga, jangan sampai merasa hidup sendiri. Hal itu dikarenakan manusia tidak bisa hidup sendiri.

“Maka saya berpesan didalam sosialisasi dan dialog ini toleransi dan kerukunan antar umat beragama harus terjalin dan terjaga”, ungkap Sapto Wardoyo.

Masih menurut Sapto Wardoyo bahwa masyarakat Kabupaten Bojonegoro sangat toleransi dan rukun serta kondusif.

“Kotanya sangat bersih dan nyaman serta aman. Dengan suasana yang kondusif ini jangan sampai masyarakat tidak rukun dan tidak toleransi”, pungkas Sapto Wardoyo.(pur/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *