Bojonegoro – Menghadapi tantangan kekeringan dan kebutuhan akan air bersih di Bojonegoro, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang berfokus pada Penyediaan dan Pengelolaan Fasilitas Air Bersih berbasis Masyarakat. Program ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan, serta mendorong kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah terdampak kekeringan.
Dalam kegiatan yang digelar Rabu (6/11) di Resto Omah Tepi Sawah (OTS), Bojonegoro, EMCL bersama ALAS Institute sebagai lembaga mitra, serta para pengelola fasilitas air bersih dari tiga desa, yaitu Kanten, Semanding, dan Margoagung, melakukan tukar pendapat terkait manajemen fasilitas air bersih. Melalui program ini, EMCL bertujuan meningkatkan kapasitas para pengurus desa dalam mengelola fasilitas air bersih secara efektif dan sesuai regulasi, seperti yang diamanatkan dalam UU No 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.
“Kegiatan ini menjadi sangat penting bagi kami di desa, terutama dalam memahami tata kelola yang lebih baik,” kata Amiril, Ketua Tim Pelaksana (Timlak) Desa Margoagung sekaligus Ketua HIPPAM Desa Margoagung. “Dengan adanya dukungan ini, kami bisa mengembangkan fasilitas air bersih yang lebih berkelanjutan dan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat.”
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan EMCL, Feni K. Indiharti, yang dalam sambutannya menekankan komitmen perusahaan terhadap pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah operasi. Feni menyampaikan harapannya agar program ini tidak hanya menyediakan sarana fisik tetapi juga mampu memberdayakan masyarakat dalam menjaga kebermanfaatan fasilitas tersebut.
“Dengan pengelolaan yang baik, kami harap keberadaan fasilitas ini tidak hanya membantu dalam mengurangi kekeringan tapi juga mendukung kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama di musim kering,” kata Feni.
Kegiatan yang berlangsung hingga siang ini ditutup dengan sesi ramah tamah, di mana para peserta saling berbagi pengalaman dan harapan akan terciptanya sistem pengelolaan air bersih yang lebih ideal. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk membangun ketahanan air di Bojonegoro, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang ingin dicapai Pemkab Bojonegoro.(ric/red)