Bojonegoro – Dalam rangka meningkatkan kompetensi entrepreneurship di kalangan mahasiswa, Institut Agama Islam (IAI) Al-Fatimah Bojonegoro mengadakan kuliah praktisi, Senin (08/07/2024).
Kuliah Praktisi yang digelar oleh IAI Al-Fatimah dengan tema “Membangun Entrepreneurship Berbasis Kearifan Lokal sebagai Kompetensi Pendukung untuk Mengurangi Pengangguran Terdidik di Kabupaten Bojonegoro.
Dalam kegiatan pada Senin kemarin dihadiri oleh seluruh mahasiswa dan civitas akademika dengan antusiasme yang tinggi.
Kuliah Praktisi merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan.
Selain itu juga bertujuan sebagai kompetensi entrepreneurship yang diperlukan dalam berbagai bidang keilmuan dan sangat relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Tema yang diangkat kali ini berfokus pada pentingnya membangun usaha dengan memanfaatkan kearifan lokal yang tidak hanya mampu mengurangi angka pengangguran terdidik, tetapi juga mengangkat potensi daerah.
Dian Kresnawati, SPT selaku pemateri Kuliah Praktisi adalah lulusan dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor yang kini menjabat sebagai Direktur PT Futuristic Global Food.
Selain itu, Dian Kresnawati, SPT juga menjabat sebagai Direktur CV Indo Jaya Nusantara, Direktur PT Josan Multi Pangan, Founder Tetanen, Founder Diankresna Foundation, serta eksportir pangan dan perikanan laut ke lebih dari 10 negara di dunia.
Pemateri yang juga dikenal sebagai warga Bojonegoro itu sukses memperkenalkan produk lokal ke kancah internasional, berbagi kisah inspiratif mengenai awal mula perjalanan bisnisnya.
Salah satu produk andalan yang diciptakan adalah es krim batik khas Bojonegoro dan nata de banana skin.
Dian Kresnawati, SPT dalam Kuliah Praktisi menekankan bahwa kunci utama memulai usaha adalah kemauan yang kuat.
“Entrepreneurship harus dimulai dari kemauan yang diwujudkan,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Ibu Dian Kresnawati menekankan lima kunci utama dalam memulai berwirausaha yang dimulai dengan kemauan, karena kemauan yang kuat menjadi pondasi awal bagi seorang entrepreneur.
“Tanpa kemauan, langkah untuk memulai usaha tidak akan pernah terjadi,”, paparnya.
Masih menurut Ibu Dian Kresnawati SPT bahwa manfaatkan apa yang dimiliki dan yang tersedia di lingkungan sekitar, karena Potensi lokal bisa menjadi peluang besar jika dikelola dengan baik.
“Jaringan sosial merupakan aset penting dalam berwirausaha. Membangun hubungan yang baik dengan konsumen dan mitra usaha akan mendukung kelangsungan usaha”, jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan olehnya, meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan inovatif, karena kreativitas dan inovasi adalah kunci untuk mampu bersaing dalam dunia usaha yang sifatnya dinamis.
“Selalu mencari ide baru dan mewujudkannya. Seorang entrepreneur harus selalu mencari dan merealisasikan ide-ide baru karena entrepreneurship adalah tentang praktek nyata”, ungkapnya.
Ibu Dian Kresnawati juga menyoroti bahwa setiap usaha pasti menghadapi tantangan. Beliau juga menyampaikan bahwa cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menanamkan sikap pantang menyerah dan selalu berusaha untuk belajar serta memperbaiki performa kita.
Selain itu, beliau juga menekankan bahwa komitmen yang kuat menjadi salah satu kunci untuk menghadapi tantangan. Sebab komitmen yang kuat akan membangun jaringan sosial yang terpercaya, baik antara seller, buyer, maupun mitra usaha lainnya.
Dalam Kuliah Praktisi itu, Mahasiswa IAI Al-Fatimah Bojonegoro sangat antusias mengikuti setiap sesi, mulai dari pemaparan materi hingga sesi tanya jawab. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan menunjukkan minat dan semangat mahasiswa dalam memahami lebih dalam mengenai entrepreneurship berbasis kearifan lokal.
Kuliah praktisi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa, terutama dalam membentuk mindset entrepreneurial yang kreatif dan inovat