Lebaran Ketupat Masih Dilakukan Warga Kota Bojonegoro

MediaPantura.com | Lebaran Ketupat Masih Dilakukan Warga Kota Bojonegoro

Bojonegoro – Perayaan ketupatan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Lebaran Ketupat yang biasanya dirayakan 7 hari setelah hari Raya Idul Fitri tetap menjadi budaya masyarakat Kabupaten Bojonegoro.

Masyarakat Bojonegoro dari seluruh kalangan mulai tua, muda dan anak-anak sepertinya kurang afdhol jika tidak membuat Ketupat yang dikenal dengan Hari Raya Ketupat ini.

Bacaan Lainnya

Selain tradisi silaturahmi saling bermaaf-maafan, dalam lebaran Ketupat masyarakat juga saling mengantarkan makanan ketupat, lepet dan semacamnya ke rumah kerabat, saudara dan tetangga.

“Membuat ketupat ini untuk menyambut lebaran Ketupat”, ucap Warga Kelurahan Kepatihan Kecamatan Bojonegoro, Bu Asih (25/04/2023).

Bu Asih mengatakan, sekarang ini jarang ada yang bisa membuat Ketupat sendiri, rata rata mereka yang ingin merayakan Lebaran Ketupat memesan yang sudah jadi. Sehingga ketupat yang sudah jadi tinggal dimasuki beras untuk dimasak.

“Alhamdulillah, saya masih bisa membuat Ketupat sendiri dan biasanya ada tetangga yang memesan untuk dibuatkan ketupat”, kata Bu Asih kepada Mediapantura.com.

Saat ditanya bahan yang digunakan untuk membuat Ketupat, Bu Asih menjelaskan, membeli bahan untuk membuat Ketupat dalam hal ini bahan yang digunakan adalah Janur. Tadi pagi saya membeli Janur di Pasar Tradisional Bojonegoro.

“Sekarang harganya Janur masih murah. Mungkin besok sudah mahal dikarenakan sudah mendekati Lebaran Ketupat”, tutur Bu Asih.

Bu Asih mengungkapkan, tradisi Lebaran Ketupat ini masih kami lakukan turun temurun setelah Lebaran Idul Fitri. Biasanya selain membuat Ketupat, keluarga kami juga membuat lepet dan lontong.

“Ketupat yang kami buat ini selain dimakan bersama keluarga dalam Lebaran Ketupat nanti, kami juga akan berbagi Ketupat ke para tetangga”, ungkap Bu Asih. (pur/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *