Bojonegoro, mediapantura.com – Menjelang mulainya operasi pengeboran proyek pengembangan lapangan gas unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB), PT Pertamina EP Cepu (PEPC) menggelar sosialisasi pengeboran di Hotel Layung Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jum’at (06/09).
Sosialisasi tersebut dihadiri oleh Kepala Humas SKKMigas Jabanusa, Donny Aryantho, Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu Jamsaton Nababan, Dandim 0813 Letkol Inf Bambang Hariyanto, Kabag Ops Polres Bojonegoro Kompol Teguh Santoso, Muspika Kalitidu, Gayam, Ngasem, Tambakrejo dan Purwosari serta Kepala Desa Pelem dan Kaliombo.
Dalam kegiatan tersebut, PEPC mensosialisasikan kegiatan pengeboran yang rencananya akan segera dimulai. Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh PEPC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).
“Terdapat 6 sumur gas yang siap untuk di bor, dimana 1 sumur mempunyai potensi hingga kurang lebih dari 60 MMSCFD,” ujar Jamsaton Nababan.
Tiap-tiap Proyek dari Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru ini juga mempunyai resiko yang tinggi. Namun, jika dapat dikelola maka dapat meminimalisasi resiko tersebut.
“Bahwa kita bisa berada disini juga merupakan sinergi yang baik antara PEPC dengan Pemerintah Daerah, Polri, TNI, stakeholders terkait dan masyarakat sekitar area operasi Proyek JTB. PEPC merupakan proyek yang kondusif, oleh karena itu, saya ucapkan terima kasih atas kerjasama dan bantuan dari Bapak dan Ibu yang hadir di acara sosialisasi ini. Kami berharap apa yang kita lakukan ini dapat membawa manfaat untuk masyarakat Bojonegoro,” Tukas Jamsaton dalam sambutannya.
Kegiatan pengeboran akan segera dimulai dalam waktu dekat. Sebagai langkah awal, PEPC juga mengajak aparat keamanan untuk memberikan materi perihal Pengamanan Strategis Nasional dari aspek Polri dan juga TNI.
Masih dalam rangkaian kegiatan, Jamsaton, selaku Direktur Utama menjelaskan bahwa masyarakat Bojonegoro ini merupakan masyarakat yang terdidik, dan hal tersebut merupakan sebuah keuntungan untuk PEPC.
“Ketika masa rig move terdapat 194 kontainer yang melewati jalur akses ke Proyek JTB, namun tidak ada gangguan. Ini luar biasa,” ungkap Jamsaton.
Ditambahkannya, kedepan agar masyarakat punya pemahaman lebih terhadap Proyek Strategis Nasional ini, sebaiknya segera diadakan skenario/latihan tanggap darurat.
Dalam sosialisasi, perwakilan SKKMIGAS Jabanusa, Dony Aryantho mengatakan bahwa SKKMIGAS mendukung penuh Proyek JTB, agar manfaatnya semaksimal mungkin untuk masyarakat Bojonegoro. SKKMIGAS berharap Proyek ini dapat selesai tepat waktu. Dony juga melontarkan apresiasinya terhadap tim PEPC yang telah bersinergi dengan baik.
Sosialisasi ini juga mengundang dua Kades disekitar wilayah operasi. Yakni Kades Kaliombo dan Kades Pelem. Dalam sosialisasi tersebut, Kades Sudawam mempertanyakan mengenai kesempatan tenaga kerja lokal khususnya dari Desa sekitar Proyek JTB.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Manager JTB Site Office & PGA, Kunadi menjelaskan bahwa keterlibatan masyarakat Bojonegoro dalam Proyek JTB ini antara lain Program Apprentice, Beasiswa Pendidikan Diploma I Plus yang diadakan beberapa waktu lalu, dan saat ini 108 peserta tersebut sedang menjalani pendidikan di PEM Akamigas Cepu. Calon Operator dan Teknisi ini nantinya merupakan generasi emas Bojonegoro yang akan berpartisipasi aktif dalam proyek JTB.
Proyek JTB sendiri diperkirakan akan on stream pada 2021, dengan memproduksi sales gas 192 MMSCFD. Produksi gas sebesar 192 MMSCFD. Selain untuk meningkatkan pendapatan negara dan perusahaan, Proyek Gas JTB diharapkan dapat memberikan multiplier effect , khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Timur dan Jawa Tengah. (luh/Red)