Bojonegoro – Setelah melewati sejumlah kurasi dan revisi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, akhirnya Bale Parawangsa berhasil lolos sebagai obyek dan subyek program skema Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
“Yang menjadi jembatan program ini adalah tim akademisi dari Universitas Negeri Surabaya,” kata Ramon Pareno, selaku founder Bale Parawangsa.
Menurutnya, fokus dari keseluruhan program tersebut adalah soal pengkayaan dan pemanfaatan obyek pemajuan kebudayaan yang ada di Bojonegoro, yakni kesenian tradisional Sandur Bojonegoro.
Lebih lanjut dijelaskan, terdapat sejumlah kegiatan yang akan didampingi langsung oleh tim peneliti Unesa. “Salah satunya adalah melalui workshop singkat Panjak Ore.
“Yang dalam hal ini adalah merupakan bagian dari pengkayaan Sandur Bojonegoro melalui konsep lebih ringkas. Kami menyebutnya Sandur Pakeliran,” tambahnya.
Nantinya workshop tersebut bakal digelar terbuka selama beberapa hari dan puncaknya akan di presentasikan ke hadapan publik.
Workshop Panjak Ore sendiri merupakan kegiatan yang sudah diagendakan sejak tahun 2023 lalu. Adalah Agus Budiono yang merupakan tokoh teater dari Bojonegoro yang cukup getol merancang festival Panjak Ore.
“Festival Panjak Ore sudah kami sosialisasikan secara door to door sejak tahun 2023 dan beruntung pada tahun ini kami mememukan jembatannya,” tutur Agus, pria yang juga seorang guru di Bojonegoro itu.
Selain berupa workshop, juga sedang disusun buku tentang sandur yang akan dilaunching pada tahun ini. “Untuk penyusunan buku sandur ini, kami juga melibatkan penulis yang berkompeten. Tentu dibantu juga oleh rekan-rekan dari Bale Parawangsa ini,” jelas Rediyanto, akademisi dari Unesa.
Sementara itu agar kesenian sandur juga menjadi manfaat ekonomi lebih luas, juga sedang didesain berbagai kriya yang menggunakan model sandur. “Mulai dari wall decor, alat permainan, barang-barang kerajinan, hingga fesyen. Desainnya sudah jadi, saat ini sedang tahap produksi. Rencana akan kami kenalkan pada publik dalam waktu dekat,” tambah Eko Peye, yang juga menjadi punggawa Bale Parawangsa.
Menurut pria berambut panjang ini berdasarkan tahapan-tahapan yang ada, nantinya akan dirintis sebuah role model akademi.
“Harapannya nanti, Bale Parawangsa akan bertransformasi. Dari sebelumnya yang menjadi semacam tempat berkumpul, nantinya bisa melengkapi diri dari sisi administrasinya. Menjadi Akademi Bale Parawangsa adalah impian kita selama ini,” pungkasnya. (Pur/red)