Bojonegoro – Bulan Ramadhan adalah bulan yang agung dan penuh keberkahan karena semua amal perbuatan dan ibadah dilipatgandakan. Dalam keberkahan itu, maka orang Muslim harus dapat mensyukurinya dengan benar.
Syukur di sini tidak hanya sebatas lisan seperti berkata Alhamdulillah tetapi juga harus diupayakan terwujud dalam aksi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Dr KH Tamam Syaifuddin selaku Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Al Fatimah Bojonegoro merasakan Bulan Ramadhan kali ini sungguh istimewa.
Karena begitu padatnya jadwal undangan keliling di Masjid, Musholla dan Majelis Ta’lim yang ada di Kabupaten Bojonegoro dalam bulan Ramadhan ini menjadi catatan oleh Pimpinan Ponpes Modern Al Fatimah Bojonegoro yang juga sebagai Pendiri Institut Agama Islam (IAI) Al Fatimah Bojonegoro.
Catatan penting Bulan Ramadhan dari keliling Kampung, Masjid, dan Majelis Ta’lim bahkan saat memberikan Kuliah Subuh di Masjid Darussalam Bojonegoro adalah masyarakat saat ini butuh perhatian dan solusi yang serius.
“Karena kompleks nya permasalahan yang di hadapinya masyarakat Bojonegoro mulai dari kesulitan berusaha, ekonomi, dan pendidikan anak anak”, tutur Dr KH Tamam Syaifuddin.
Dr KH Tamam Syaifuddin mengatakan selain permasalahan yang dihadapi masyarakat yang saya sebutkan tadi, masyarakat dihadapi oleh persoalan sosial yang luar biasa saat ini.
“Permasalahan sosial yang lagi marak antara lain kasus Pinjaman Online, Arisan Bodong dan masih banyak lagi permasalahan sosial yang lainnya “, kata Dr KH Tamam Syaifuddin yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bojonegoro.
Masih menurut DR KH Tamam Syaifuddin, dengan segala keterbatasan yang ada kami bergerak dengan memberikan pencerahan tentang itu semua ditambah pentingnya pahaman moderasi ummat beragama, saling menghormati, saling peduli dan saling bergotong royong terlebih di Bulan Ramadhan ini.
“Alhamdulillah respon dari masyarakat Bojonegoro cukup bagus. Kami berharap kepada Pemerintah Bojonegoro dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang tinggi hendaknya bisa lebih perhatian yang nyata sebagai Berkah Ramadhan”, pungkas DR KH Tamam Syaifuddin. (pur/red)