Tuban – Dalam upaya menjamin keberhasilan program pertanian organik di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Manager Sukowati Field Totok Parafianto bersama management melakukan monitoring ke lokasi program. Monitoring dilakukan untuk memastikan program berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
Program pertanian organik di Desa Rahayu diinisiasi oleh PT Pertamina EP Sukowati Field sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan. Totok Parafianto menyampaikan bahwa program ini cukup berhasil karena pada tahap ini saja, pertumbuhan padi dengan sistem pertanian organik yang diterapkan telah menunjukkan rata-rata pertumbuhan yang maksimal.
“Dari satu bibit yang di tanam pada saat penanaman perdana yang lalu telah menghasilkan anakan sebanyak 71 tunas di umur 58 hari ini” Terangnya.
Pola pertanian yang selama ini diterapkan di Desa Rahayu memang masih mengandalkan penggunaan pupuk dan pestisida kimia. Penggunaan pupuk dan pestisida kimia secara terus-menerus berdampak pada resistensi hama terhadap bahan kimia sehingga menyebabkan kebutuhan penggunaan bahan kimia yang terus meningkat. Hal ini menyebabkan terjadinya kerusakan dan degradasi kesuburan pada lahan pertanian sehingga kerap terjadi gagal panen.
Saat ini, petani di Desa Rahayu mulai bergeser dari metode pertanian konvensional menuju inovasi pertanian organik metode SRI (System of Rice Intensification) melalui pengembangan dan pendampingan oleh PT Pertamina EP Sukowati Field. Melalui penerapan metode baru ini, petani tidak lagi menggunakan pupuk dan pestisida kimia yang harganya terus melambung di pasaran. Kini para petani justru memanfaatkan potensi lokal yang ada sebagai bahan-bahan pupuk kompos dan pestisida nabati guna mensubtitusi penggunaan pupuk dan pestisida kimia.
Salah satu perangkat desa setempat, Sutikno mengaku cukup gembira dengan penerapan metode pertanian organik ini. Ketua Gapoktan Desa Rahayu ini menyampaikan akan mulai mengembangkan pertanian organik metode SRI ini lebih luas lagi di lahan miliknya.
“Saya merasa puas dengan hasil yang sudah ada ini, semoga nanti dapat panen dengan maksimal” Ucap Pak Wo Tik, sapaan akrabnya.
Manager Sukowati Field, Totok Parafianto, mendorong supaya program ini dapat terus diperluas sehingga penerima manfaatnya semakin banyak.
“Mudah-mudahan dengan tanda-tanda keberhasilan ini, menjadi motivasi petani lain yang belum bergabung di kelompok untuk terlibat dan menerapkan langsung sistem pertanian organik” Tambahnya.
Inovasi program pertanian organik di Desa Rahayu yang dikembangkan PT Pertamina EP Sukowati Field tidak hanya terletak pada inovasi pertanian metode SRI yang baru pertama kali diterapkan di wilayah Kecamatan Soko.
Keunikan lain dari program ini adalah adanya kebaruan melalui penerapan inovasi sistem kelembagaan petani yang mendorong kemandirian dalam pemenuhan pupuk organik serta pestisida nabati bagi para petani. Petani bisa mendapatkan pupuk kompos dan atau pestisida nabati siap pakai melalui sistem barter bahan mentah potensi lokal, seperti: limbah ternak, jerami dan dedaunan.
Selain itu juga ada sistem kelembagaan pemenuhan nutrisi organik pertanian bagi para petani Rahayu ini dikelola melalui sistem rumah kompos di setiap pokja (kelompok kerja) masing-masing.
Inovasi kelembagaan swasembada pupuk melalui sistem rumah kompos bersama ini, menjadi sistem kelembagaan yang pertama kali diterapkan di Kab. Tuban, Provinsi Jawa Timur. Tujuan diterapkannya sistem baru ini adalah sebagai solusi untuk menyelesaikan permasalahan kesulitan pemenuhan kebutuhan pupuk yang selama ini menjadi isu utama yang dihadapi oleh hampir semua petani. (ric/red)