Pecahkan Rekor MURI Dengan Senam Alfabet di Peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional

Bojonegoro, mediapantura.com – Hari Bahasa Isyarat Internasional (HBBI) tingkat Jawa Timur tahun 2019 diadakan di Bojonegoro, Jalan Mas Tumapel pada Minggu (29/09). Acara dihadiri oleh Bupati Bojonegoro, Pj. Sekda, Forpimda, Asisten II, Asisten III, Ketua DPD Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Jatim, Kepala OPD serta Camat se Kabupaten Bojonegoro. Kontingen DPC Gerkatin dari 17 kota/kabupaten di Jawa Timur juga turut berpartisipasi selama keberlangsungan acara.

Mengambil tema “Hak Bahasa Isyarat Untuk Semua”, diharapkan dengan bahasa isyarat semua masyarakat dapat terlibat serta berkomunikasi, karena bahasa isyarat dapat dimengerti oleh semua orang. Peringatan HBBI juga sebagai kebanggaan untuk masyarakat tuli karena memiliki bahasa isyarat untuk dapat berkomunikasi dengan masyarakat lainnya, dan memiliki posisi yang setara. Hal ini juga dapat dijadikan motivasi untuk mempelajari bahasa isyarat.

Peringatan HBBI diperingati dengan acara flashmob senam alfabet. Senam ini juga sekaligus menjadi pemecahan rekor MURI flashmob dengan peserta tuna rungu terbanyak, yaitu sebanyak 772 peserta. Senam alfabet merupakan gerakan senam sambil memperagakan huruf-huruf dalam bahasa isyarat.

Helmy Elisabeth selaku Kepala Dinas Sosial Bojonegoro menyampaikan bahwa kegiatan pada hari ini juga untuk menunjukkan bahwa masyarakat tuli dapat berprestasi dalam segala hal. “Ini merupakan pengalaman yang luar biasa karena dalam persiapannya dibutuhkan komunikasi dengan cara yang tidak biasa namun harus tersampaikan dengan baik. Saya berharap teman tuli tetap dapat berprestasi dan berkembang dengan baik.”, Ungkap Helmy.

Ketua Gerkatin DPD Jatim, Yuyun juga menyampaikan rasa bangga serta salut atas terselenggaranya acara ini, “Ini baru pertama kalinya saya melihat yang seluar biasa ini selama 6 tahun penyelenggaraan acara.”.

“Saya berharap pelayanan aksesdisabilitas semakin membaik. Kegiatan kali ini juga menjadi momen yang membanggakan. Kita sebagai masyarakat tuli bisa membuktikan bahwa kita bisa, kita setara dan kita bangga. Maka dari itu kita tidak boleh merasa rendah dan kecewa.”, Tutur Yuyun dalam sambutannya.

Sementara itu Anna Muawannah selaku Bupati Bojonegoro dalam sambutannya juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi pada acara ini. “Difabel adalah mereka yang mempunyai keistimewaan, maka bagi kami tidak ada pengecualian karena yang ada hanyalah persamaaan. Pencapaian rekor MURI sebagai penyemangat sejarah bahwa hari ini kami berkumpul dengan semangat yang sama untuk menorehkan prestasi.”, Ungkap Bupati.

Bupati Bojonegoro juga berharap semoga kedepan anak anak-anak masyarakat tuli bisa dibina sesuai dengan kompetensinya, agar dapat mendorong semangat kesetaraan dalam sesama. Selain acara pemecahan rekor MURI senam alphabet, terdapat serangkaian acara lain yaitu jalan sehat, fashion show, lomba mewarnai, lomba pantomim dan lomba Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo). (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *