Mediapantura.com – Lombok, Asia Pacific Geoparks Network ke – 6 resmi dibuka pada hari ini (3/9) di Rinjani Lombok UNESCO Global Park. Acara ini dihadiri oleh 800 peserta dari negara negara yang tergabung dalam APGN. 6th Asia Pacific Geoparks Network ini sendiri oleh Coordinator Asia Pasific Geopark Network, Executive chairman Indonesia National Commission for UNESCO, Directur of UNESCO Office Jakarta, Presiden of Global Geopark Network.
Geopark, atau terjemahannya yaitu Taman Bumi. adalah area terpadu yang memiliki fitur geologi yang signifikan yang dikelola menggunakan konsep konservasi, pendidikan, dan pengembangan keberlanjutan, keberadaan Geopark sendiri bukan hanya sebagai tempat wisata yang tidak memberikan nilai positif, keberadaan Geopark sendiri diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan memberikan pelajaran kepada masyarakat terhadap isu-isu lingkungan yang kita hadapi saat ini seperti penggunaan sumber daya alam, pemanasan global, dan mitigasi bencana alam.
UNESCO sebagai lembaga yang meluncurkan program Global Geopark memiliki tujuan untuk menjalin kerjasama dan memberdayakan komunitas lokal untuk mencapai satu tujuan utama yaitu mempromosikan fitur geologi yang ada di lingkungan mereka melalui kegiatan pariwisata yang berkelanjutan, menjaga kelestarian dan keindahan fitur geologi di lingkungan mereka, meningkatkan kreativitas komunitas lokal dalam membangun usaha. Keberadaan Geopark membuka pintu kesempatan baru bagi masyarakat lokal untuk terjun ke dunia pariwisata.
Ada sebuah komunitas yang mengakomodir negara-negara yang memiliki warisan Geopark atau geo heritage, yaitu APGN (Asia Pasific Geopark Network). Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Prof Arief Rahman menyampaikan bahwa APGN sendiri merupakan wadah yang baik bagi negara-negara Asia Pasific untuk saling bekerjasama dalam mengelola warisan Geopark atau Geo Heritage.
Hans Dencker Thulstrup perwakilan dari UNESCO menambahkan diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, agar geopark yang dimiliki bisa terjaga. Selain itu adanya dukungan penuh dari pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah dapat memberikan dukungan kepada pengembangan geopark kedepannya.
Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto berharap, event ini harus dimanfaatkan betul untuk mempromosikan Bojonegoro kepada dunia Internasional. Selain promosi, dalam event ini juga bisa dijadikan ajang untuk mencari referensi pengembangan geopark Bojonegoro kedepannya.
Selain itu dalam acara tersebut dilaksanakan penandatanganan MoU/ Koomitmen JGI (Jaringan Geopark Indonesia) yang berisi bahwa dalam rangka pelestarian dan pengembangan Geopark di Indonesia untuk tujuan Pendidikan, Pelatihan, Konservasi, dan Pemberdayaan Masyarakat, dengan ini menyatakan Komitmen untuk Bekerjasama dalam:
1. Perencanaan, Konsultasi dan Pemberdayaan Masyarakat,
2. Pelestarian Lingkungan,
3. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan,
4. Penyelenggarakan Penelitian dan Pengkajian,
5. Pengembangan Situs Warisan Geologi,
6. Untuk peningkatan daya saing kepariwisataan
7. Pertukaran informasi dan pengalaman,
8. Kerjasama lainnya yang disepakati PARA PIHAK
Penandatanganan Komitmen Bersama ini ditandatangani oleh Ketua BP Batur UGGp, Ketua BP Gunung Sewu UGGp, Ketua BP Rinjani UGGp, Ketua BP Ciletuh-Pelabuhanratu UGGp, Ketua BP GN Toba, Ketua BP GN Merangin, Ketua BP GN Pongkor, Ketua BP GN Belitong, Ketua BP GN Karangsambung-Karangbolong, Ketua BP GN Bojonegoro, Ketua BP GN Banyuwangi, Ketua BP GN Tambora, Ketua BP GN Silokek, Ketua BP GN Sawahlunto, Ketua BP GN Ngaraisihanok, Ketua BP GN Natuna, Ketua BP GN Meratus, Ketua BP GN Maros Pangkep, Ketua BP GN Raja Ampat.