316 Lembaga Dibawah Naungan Kemenag Bojonegoro Ikuti Akreditasi

Bojonegoro – Akreditasi merupakan salah satu bentuk sistem jaminan mutu eksternal yaitu suatu proses yang digunakan lembaga yang berwenang dalam memberikan pengakuan formal bahwa suatu institusi mempunyai kemampuan untuk melakukan kegiatan tertentu.

Untuk memberikan wewenang dan pengakuan formal kepada lembaga dibawah naungan Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Bojonegoro. Tahun 2024 ini sebanyak 316 lembaga mengikuti Akreditasi.

Bacaan Lainnya

316 lembaga yang mengikuti Akreditasi tahun ini mulai dari Raudatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) baik itu Madrasah Negeri maupun Madrasah Swasta.

“Ada sebanyak 316 lembaga yang mengikuti Akreditasi dan kemungkinan bisa bertambah”, ucap Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah (Pendma) Kantor Kemenag Bojonegoro, Sholikul Hadi, Senin (26/02/2024).

Sholikul Hadi mengatakan, 316 lembaga itu berasal dari 131 Raudatul Athfal, 80 Madrasah Ibtidaiyah, 87 Madrasah Tsanawiyah dan 18 Madrasah Aliyah. Yang terbanyak dalam Akreditasi ini adalah Raudatul Athfal. Hal tersebut dikarenakan belum tersentuh oleh Akreditasi.

“Raudathul Athfal yang belum tersentuh, sehingga yang kami inginkan adalah untuk memberikan pencerahan kepada seluruh pengelola RA yang ada di Bojonegoro”, kata Kasi Pendma Kantor Kemenag Bojonegoro.

Lebih lanjut dikatakan oleh Kasi Pendma Kantor Kemenag Bojonegoro bahwa untuk Raudatul Athfal akan terus kami lakukan sosialisasi kepada seluruh pengurus Raudatul Athfal secara bertahap.

“Untuk Madrasah yang belum Akreditasi dan Madrasah yang masa Akreditasi habis diharapkan mengikuti Akreditasi ulang”, jelas Sholikul Hadi

Sholikul Hadi menegaskan, untuk Madrasah yang belum terakreditasi tersebut segera melakukan akreditasi dengan tujuan agar Madrasah dapat melahirkan pendidikan yang berkualitas dan melahirkan generasi yang berkualitas di masa depan.

“Dalam Akreditasi ini Kantor Kemenag Bojonegoro menggandeng Badan Akreditasi Nasional PAUD Dasar dan Menengah”, pungkas Sholikul Hadi.

(pur/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *