Bojonegoro, mediapantura.com – Polres Bojonegoro menggelar apel gelar pasukan menjelang pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden terpilih KH. Ma’ruf Amin pada 20 Oktober 2019.
Turut hadir dalam kesempatan ini jajaran Forkopimda, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf Bambang Hariyanto, Bupati Bojonegoro yang diwakili Pj. Sekda Bojonegoro Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno, perwakilan dari Kejari Bojonegoro, perwakilan dari DRPD Kabupaten Bojonegoro, SKPD Kabupaten Bojonegoro, Ketua partai politik, Ketua Ormas, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bojonegoro dan para pejabat utama Polres Bojonegoro.
Apel gelar pasukan tersebut, diikuti 1 pleton Kapolsek jajaran Polres Bojonegoro, 2 pleton Kodim 0813 Bojonegoro, 1 pleton Brimob Kompi C Pelopor Bojonegoro, 3 pleton Dalmas, 1 pleton Polwan, 1 pleton Sat Lantas, 1 pleton Sat Reskrim, 1 pleton Sat Intelkam, 1 pleton Dishub, 1 regu Damkar, 1 pleton Sat Pol PP, 1 regu Orari, 1 pleton BPBD Kabupaten Bojonegoro, 1 pleton Dinsos Kabupaten Bojonegoro, 1 pleton Linmas, 1 regu Senkom Polri.
Bertindak selaku pimpinan Apel adalah Kapolres Bojonegoro yang didampingi Dandim 0813 Bojonegoro, Pj. Sekda Kabupaten Bojonegoro.
Dalam amanat yang dibacakan oleh Kapolres Bojonegoro, menegaskan, konstestasi Pemilu Tahun 2019 (Pilpres dan Pileg) telah sukses digelar. Kondisi Kamtibmas secara nasional khususnya di ibu kota Jakarta mengalami peningkatan eskalasi sebagai akibat konflik komunal antar pendukung Capres/Cawapres, namun untuk wilayah jawa timur kondisi kamtibmas relatif kondusif.
Masih menurut Kapolres Bojonegoro, dalam amanatnya, situasi kamtibmas tersebut tidak menutup kemungkinan akan berlanjut pada pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wakli Presiden RI dimana momen tersebut akan dimanfaatkan oleh pihak tertentu khususnya pihak oposisi dan pihak lain yang bertentangan dengan pemerintah baik dari elemen mahasiswa, eks hti, alumni 212 dan simpatisan parpol.
Sebelum mengakhiri amanatnya, Kapolres Bojonegoro, menyampaikan penekanan :
1. Ingkatkan giat deteksi dini dan aksi terhadap seluruh perkembangan kerawananan di wilayah jawa timur guna mengeliminir terjadinya guantibmas jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI.
2. Laksanakan giat penggalangan dan pembinaan thdp masyarakat dgn cara persuasif edukatif supaya masyarakat tidak mudah terpancing thdp semua ajakan yg bersifat profokatif .
3. Lakukan koordinasi secara intens dengan stake holder di wil masing-masing guna mengakomodir tuntutan dari masyarakat sehingga tercipta dan terjamin sitkamtibmas yg kondusif di wilayah Jawa Timur.
4. Libatkan pasukan polwan/tim asmaul husna dan tim negosiator agar lebih berperan secara optimal untuk mencegah timbulnya aksi anarkhis.
5. Berikan app secara intens kepada personel yg akan melaksanakan pengamanan agar selalu berpedoman pada protap yg sudah ada serta jangan over acting yg dapat menimbulkan tindakan kontra produktif.
6. Laksanakan tugas secara optimal dan segera laporkan setiap perkembangan situasi agar secara cepat dan tepat dapat ditanggulangi supaya tidak menjadi gangguan kamtibmas selama proses pelantikan berlangsung.
Menyikapi perkembangan Kamtibmas saat ini maka Polda Jatim bersama TNI dan unsur instansi lainnya akan melaksanakan kegiatan pengamanan imbangan karena tidak menutup kemungkinan situasi kamtibmas menjelang pelantikan tersebut akan berimbas terhadap kondisi kamtibmas di wilayah Jawa Timur yang hingga saat ini sudah berlangsung secara kondusif.
“Tujuan dilaksanakan apel gelar pasukan ini adalah untuk mengetahui kesiapan kita bersama dalam rangka kegiatan pengamanan imbangan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, sehingga diharapkan proses pelaksanaan pelantikan tersebut berjalan dengan aman dan lancar serta kondisi Jawa Timur tetap kondusif. Kita menyiapkan 1200 personil baik TNI Polri dan Instansi terkait lainnya,” jelas Kapolres Bojonegoro, saat ditemui mediapantura.com.
Setelah apel gelar pasukan selesai, dilanjutkan pemeriksaan pasukan, perlengkapan peralatan pengendalian massa dan sarana prasarana kendaraan bermotor. (waf/red)