Blora, mediapantura.com – Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Blora melaksanakan kegiatan pembinaan dan penyuluhan terhadap bahaya radikalisme dan terorisme, terhadap pelajar SMK 1 Muhammadiyah, Blora, Senin (25/11).
Kegiatan sosialiasi tersebut, disampaikan langsung oleh Bripka Ahmad Nur Kholik selaku anggota Bhabinkamtibmas yang bertugas di Desa Sonorejo, Blora.
Menurutnya, dengan memanfaatkan momen dalam kegiatan Ikatan Pelajar Muhammadiyah ketika berdiskusi tentang ilmu agama di Masjid sekolah. Metode yang diterapkan, cara penyampaian yang baik dan bahasa yang mudah dipahami. Sehingga para pelajar tidak mudah terpengaruh oleh ajaran paham radikalisme yang pada saat ini menjadi perhatian utama pemerintah.
“Sosialisasi ini dirasa sangat perlu bagi anak muda terlebih pelajar untuk menangkal masuknya paham-paham radikal serta meminimalisir potensi terjadinya kenakalan remaja,” ucap Bripka Kholik.
Kapolsek Blora AKP Agus Budiyana menjelaskan, melalui sosialisasi yang dilakukan anggota Bhabinkamtibmasnya tersebut diharapkan para siswa akan lebih waspada terhadap ancaman dari luar dan juga sebagai modal bagi siswa memahami lingkungan sehingga tidak mudah terpengaruh dengan adanya aliran radikal.
“Termasuk dalam menggunakan sosial media, kita ajak pelajar untuk cerdas menyaring informasi dari dunia maya. kita beri pengertian agar jangan mudah menerima begitu saja terprovokasi oleh issue Sara yang dapat meinmbulkan perpecahan,”Ujar Kapolsek.
Selain itu pentingnya pengetahuan akan nilai-nilai Pancasila dan toleransi harus sejak dini kita pupuk kepada generasi muda untuk menumbuhkan rasa nasionalisme kepada bangsa dan negara.
“Pancasila adalah dasar utama bangsa Indonesia maka dari itu para pelajar diharapkan tidak hanya mengerti nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila akan tetapi harus mengamalkannya,” jelasnya.
Sementara Waka kesiswaan SMK Muhammadiyah 1 Blora Candra Setiyawan menyambut baik kegiatan sosialisasi anti radikalisme oleh Bhabinkamtibmas Polsek Bora.
“Kami sambut baik kegiatan sosialisasi deradikalisasi ini, diharapkan terus berlanjut agar para pelajar tidak mudah terpengaruh oleh paham radilkal. Selain itu penyuluhan yang disampaikan tidak hanya tentang bahaya paham radikal akan tetapi bisa tentang narkoba, miras dan peraturan lalu lintas,” ujarnya.(red)