Bojonegoro – Dalam rangkan untuk meningkatkan Kompetensi Sosial Guru yang mengajar di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika SMA Kabupaten Bojonegoro melakukan Bakti Sosial (Baksos) dan Berbagi Takjil.
Bakti Sosial yang dilakukan oleh MGMP Matematika Bojonegoro itu dengan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo beberapa waktu yang lalu di Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro.
“Bakti Sosial ini kami lakukan sebagai wujud rasa syukur dan rasa peduli terhadap sesama”, tutur Ketua MGMP Matematika Bojonegoro, Darum Budiarto, Sabtu (23/03/2024).
Darum Budiarto mengatakan selain sebagai wujud rasa syukur dan rasa peduli, kegiatan Bakti Sosial juga sebagai bentuk pengembangan diri salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru.
“Kompetensi yang dimiliki seorang guru yaitu kompetensi sosial. Selain itu seorang guru harus memiliki kompetensi profesional, pedagogik dan kompetensi kepribadian”, kata Darum Budiarto kepada Mediapantura.com.
Masih menurut Darum Budiarto yang tiap harinya mengajar Matematika di SMA Negeri 4 Bojonegoro bahwa kompetensi sosial adalah kemampuan seorang guru dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua atau wali murid dan masyarakat sekitar.
“Kompetensi sosial seorang guru merupakan hal yang sangat penting yang tidak boleh diabaikan dan tetap harus diperhatikan untuk dikembangkan dan ditingkatkan, bukan hanya rasa sosial di lingkungan sekolah atau instansi saja tetapi juga rasa sosial seorang guru di lingkungan masyaraka”, tuturnya.
Darum Budiarto berharap kegiatan Bakti Sosial ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan agar menjadi contoh dan inspirasi bagi MGMP mata pelajaran lainnya untuk ikut serta dalam mengembangkan kompetensi sosial para anggotanya dalam bentuk Bakti Sosial kepada masyarakat secara langsung.
Untuk ketahui bersama bahwa dalam dunia Pendidikan bahwa MGMP merupakan tempat bagi guru baik dari Sekolah Negeri maupun Swasta untuk saling berkomunikasi, bersilaturahmi, bertukar ilmu dan keterampilan serta menjadi tempat dalam mengembangkan kompetensi serta profesionalisme guru.
(pur/red)
