BOJONEGORO – Kecintaannya terhadap lingkungan membuat Reny Dhesi terus mengkampanyekan ajakan pelestarian alam. Salah satunya melalui inovasi-inovasi pemanfaatan limbah menjadi produk yang mempunyai nilai jual.
“Sengaja menggabungkan pelestarian lingkungan dan gerakan pro ekonomi, karena saat ini memang pemantik yang mampu menarik minat adalah sektor ekonomi,” ujar wanita yang tinggal di kawasan Kelurahan Klangon Bojonegoro tersebut.
Salah satu inovasi yang saat ini sedang digalakkan adalah mengolah limbah dalam kategori B3, yakni limbah berbahaya, menjadi beberapa produk yang mempunyai nilai ekonomis.
“Salah satu bahan bakunya adalah minyak jelantah yang hampir setiap rumah memilikinya. Limbah rumah tangga tersebut dapat diolah menjadi produk kesehatan dan kebersihan,” tambahnya.
Saat ini, wanita pemilik usaha Aisha Craft tersebut sedang kebanjiran pesanan berupa pelatihan-pelatihan penciptaan produk berbahan limbah berbahaya tersebut.
“Terutama sekolah-sekolah yang berstatus adiwiyata dan kelompok-kelompok berbasis wanita. Kami diminta memberikan pelatihan merubah limbah menjadi produk yang higienis. Terlebih manfaat daur ulang adalah menumbuhkan circular economy selain menyelamatkan bumi dari kerusakan,” tambahnya.
Tak hanya menggunakan bahan limbah, Reny juga berhasil melakukan ekstraksi bahan-bahan herbal menjadi kandungan yang disebut dengan eco enzym.
“Karena ekstraksinya memang harus dikerjakan secara komunal dan prosesnya membutuhkan waktu berbulan-bulan. Khusus untuk ekstraksi eco enzym ini, komunitas kami menyediakan pendampingan khusus agar peserta pelatihan dapat menjadi anggota komunitas dan dapat manfaat sebelum proses ekstraksinya membuahkan hasil,” ungkapnya.
Untuk materi pelatihan yang diberikan, sengaja dipilih pengolahan limbah yang hasilnya berupa produk-produk low end (terjangkau harganya).
“Juga kami sisipkan pesan kecintaan terhadap lingkungan dan tips untuk membuat produk mempunyai nilai lebih, yakni melalui pengemasannya. Diantaranya adalah lilin aroma terapi dan sabun pembersih dengan kandungan eco enzym hasil ekstraksi bahan alami,” pungkasnya.(pur/red)