Bojonegoro – Tiga rumah dan satu warung milik warga yang berada di bibir sungai Bengawan Solo tepatnya di Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro terancam longsor dan hanyut ke sungai akibat abrasi Sungai Bengawan Solo.
Abrasi sungai Bengawan Solo yang terjadi dalam dua Minggu terakhir ini membuat pemilik rumah khawatir jika suatu saat abrasi semakin parah dan membuat rumah mereka longsor ke sungai.
Tiga rumah ini milik Karsono, Semi dan Nono Bawono, sedangkan satu warung milik Ahmad Safi’i. Terlihat tiga rumah dan satu warung tersebut tinggal beberapa meter lagi terancam longsor dan hanyut ke sungai.
Kejadian abrasi menyebabkan tanah di belakang rumah longsor ini sudah terjadi dua Minggu terakhir. Sebelum kejadian abrasi rumah dan warung mereka berjarak 5 meter dadi bibir sungai Bengawan Solo, namun saat ini abrasi yang menyebabkan tanah longsor sudah mendekati rumah mereka tinggal satu meter lagi.
Kondisi debit air sungai Bengawan Solo yang tidak stabil naik turun semakin memperparah abrasi dan membuat warga sekitar bibir sungai menjadi was-was.
Menurut warga sekitar Ahmad Safi’i mengatakan, lokasi rumah yang berada di tikungan aliran air sungai membuat air menerjang tanah sekitar yang kemudian menyebabkan abrasi.
“Warga berharap segera ada solusi bagi warga yang di terjang abrasi Sungai Bengawan Solo segera di tindaklanjuti,” jelasnya.
Dikatakan, jika sebelumnya di sekitar lokasi tersebut berdiri banyak rumah, namun akibat abrasi yang semakin luas, akhirnya tinggal beberapa rumah yang masih bertahan di sekitar bibir sungai.
Kejadian abrasi ini pun oleh pihak Kelurahan Ledok Kulon sudah mengirimkan laporan kepada PPK OP SDA IV BBWS Bengawan Solo.
Sementara itu pihak BPBD Kabupaten Bojonegoro saat ini sudah melakukan assessment di lokasi. Untuk mencatat longsor tebing atau bibir sungai Bengawan Solo dengan dimensi panjang 45 meter dengan tinggi 10 meter dan jarak rumah warga dengan longsor 0-10 meter. (rico/red)
